Menurut Association for education and commuication technology (AECT), media
yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Media diartikan sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang digunanakan untuk
kegiatan tersebut. Jelasnya media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga
terdorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Peranan media pembelajaran
sangatlah penting dalam kegiatan belajar mengajar. Sangatlah sulit materi
pelajaran tersampaikan dengan baik tanpa melalui media pembelajaran yang tepat.
Pada awalnya media hanya berfungsi
sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang
dapat memberikan pengalaman visual kepada peserta didik dalam rangka mendorong
motifasi belajar, memperjelas , dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit
serta mudah dipahami.
Secara umum media
pembelajaran mempunyai kegunaan- kegunaan sebagai berikut:
1)
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis(dalam bentuk kata- kata
tertulis atau lisan belaka).
2)
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a. Objek yang terlalu besar bisa
digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b. Objek yang kecil dibantu
dengan proyektro mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat
atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timeplase atau high-speed photography;
d. Kejadian atau peristiwa yang
terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film
bingkai, foto maupun secara verbal;
e. Objek yang terlalu kompleks
(misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-laina;
f. Konsep yang terlalu
luas(gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam
bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain;
3)
Penggunaan
media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak
didik. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a. Menimbulkan kegairahan
belajar;
b. Memungkinkan interaksi yang
lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan;
c. Memungkinkan peserta didik
belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Menjelaskan materi Operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat menggunakan media
pembelajaran. Salah satu media yang tepat adalah ‘Kartu bilangan’ . Kartu
bilangan merupakan media visual.
Kartu bilangan terdiri dari
dua set kartu berbentuk persegi panjang berukuran 4 cm x 6 cm dengan dua warna
berbeda , misalnya hitam dan putih, masing-masing set terdiri 20 kartu.
Kartu-kartu ini disusun secara berpasangan atas bawah(misalnya atas putih dan
bawah hitam). Aturanya adalah sebagai berikut :
a.
Buat
kesepakatan untuk menetapkan kartu positif(untuk bilangan positif) dan kartu
negative (untuk bilangan bulat negative). Misalnya tetapkan kartu putih sebagai
kartu positif dan kartu hitam sebagai kartu negative.
b.
Definisikan
bilangan nol sebagai semua kartu berpasangan, artinya banyaknya kartu putih
sama dengan banyaknya kartu hitam.
c.
Definisikan
suatu bilangan bulat positif sebagai banyaknya kartu putih yang tidak
berpasangan.
d.
Definisikan
suaut bilangan bulat negative sebagai banyaknya kartu hitam yang tidak
berpasangan.
Aturan operasi
penjumlahan
Penjumlahan diartikan sebagai
menambah kartu. Langkah- langkah pengerjaan operasi penjumlahan sebagai
berikut:
a.
Definisikan
bilangan pertama menggunakan kartu-kartu.
b.
Tambahkan
kartu sebagai dengan bilangan yang kedua.
c.
Susunan
terakhir menunjukkan bilangan hasil penjumlahan.
Aturan operasi
pengurangan
Pengurangan diartikan sebagai
mengambil kartu. Langkah- langkah pengerjaan operasi pengurangan sebagai
berikut:
a.
Definisikan
bilangan pertama menggunakan kartu-kartu.
b.
Ambil
kartu sesuai dengan bilangan yang kedua.
c.
Susunan
terakhir menunjukkan bilangan hasil pengurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar