Jarimatika adalah gabungan dari
kata ” jari” dan ”aritmatika” yang diartikan sebagai cara proses hitung dengan
mengunakan fungsi jari sebagai alat bantu mengoperasikan operasi hitung
(Prasetyono, 2008:28). Dibandingkan dengan metode lain jarimatika lebih
menekankan pada penguasaan konsep terlebih dahulu kemudian cara cepatnya,
sehingga anak-anak menguasai ilmu secara matang.
Selain itu metode ini
disampaikan secara menyenangkan sehingga anak-anak akan merasa senang dan mudah
menerimanya.
Metode jarimatika ini tidak menghilangkan konsep operasi matematis, tetapi
proses berhitung dapat diupayakan lebih mudah dan cepat. Metode ini mungkin
bersifat primitive, akan tetapi metode ini mudah diterima dan dipahami oleh
siswa selain itu metode ini juga cukup menarik, praktis, sederhana, dan
ekonomis, karena hanya mengunakan sepuluh jari tangan kita. Karena itu, metode
ini dapat diberikan kepada siswa yang daya tangkapnya lemah atau daya
kecerdasanya lemah.
Kalau dalam operasi penjumlahan dan
pengurangan, penyebut bilangan dengan jari dimulai jari telunjuk kanan sebagai
bilangan awal (satuan) dan jari kanan sebagai bilangan puluhan, maka dalam
perkalian dan pembagian ini, penyebut bilangangan dimulai dari jari kelingking
sebagai bilangan terkecil dan ibu jari sebagai bilangan terbesar. Ini untuk
membedakan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan operasi perkalian dan
pembagian.
Bilangan-bilangan pada operasi
perkalian ini terbagi dalam kelas atau kelompok besar, yaitu: kelas 6 s/d 10,
11 s/d 15, 16 s/d 20, 21 s/d 25, 26 s/d 30, 31 s/d 35, 36 s/d 40, 41 s/d 45, 46
s/d 50, 51 s/d 60 dan seterusnya. bilangan pada pada masing-masing jari tidak
selalu sama, tetapi disesuaikan dengan kelas-kelas, misalnya pada kelas 6 s/d
10 jari kelingking mempunyai nilai 6, jari manis mempunyai nilai 7, dan
seterusnya. Demikian pula dengan metode penghitung dan rumus penerapan
bergantung pada kelas dimana operasi itu berlangsung. Karena dalam penerapan
metode jarimatika terdapat beberapa kelompok atau kelas bilangan maka dalam
penelitian ini peneliti hanya membahas kelompok bilangan 6 s/d 10, 11 s/d 15,
dan 16 s/d 20 yaitu pada perkalian bilangan 1 angka dikali 1 angka, 1 angka
dikali 2 angka, dan 2 angka dikali 2 angka.
Perkalian
bilangan 1 angaka dengan bilangan 1 angka
Formasi
jarimatika perkalian (bilangan 6-10)
1. Jari kelilingking ditutup , jari
yang lain
dibuka
nilainya = 6
2. Kelingking dan jari manis
ditutup, jari yang lain
dibuka
nilainya = 7
3. Kelingking, jari manis dan jari
tengah ditutup, jari yang lain dibuka nilainya = 8
4. Kelingking, jari manis,jari
tengah, dan telunjuk ditutup, ibu jari dibuka nilainya = 9
5. Semua jari ditutup nilainya =
10
|
Rumus
dasar: (T1 + T2) + (B1 B2)
Ketarangan:
T1 =
jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan kiri yang
ditutup (puluhan)
B1 = jari tangan kanan yang
dibuka (satuan)
B2 = jari tangan kiri yang dibuka
(satuan)
|
Contoh 1:
7 × 8 =………
7 × 8 = (T1 + T2) +
(B1 B2)
= (20 + 30) + (3 × 2)
= 50 + 6
= 56
Tangan kanan (7) : kelingking dan
jari manis ditutup (dilipat)
Tangan kiri
(8) : kelingking, jari manis, dan jari tengah ditutup
7 × 8 dapat diselesaikan sebagai
berikut. Jari yang ditutup bernilai puluhan dijumlahkan. Jari yang terbuka
bernilai satuan, dikalikan.
|
Contoh 2:
6 × 7 = (T1 + T2) +
(B1 B2)
= (10 + 20) + (4 × 3)
= 30 + 12
= 42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar